Efek Bulan Januari (The January Effect)

by Senin, Juli 06, 2015 0 comments



Dalam setiap pergantian tahun terdapat banyak peluang bagi investor yang cukup jeli dalam membaca dinamika pasar modal. Apabila Anda termasuk seorang investor yang gemar mengamati pergerakan harga saham di pasar modal, Anda akan segera meng-amin-i sebuah fenomena yang dinamakan fenomena efek bulan Januari.

Ada berbagai pendapat mengenai fenomena efek bulan Januari baik pendapat yang didasari oleh penelitian yang dilakukan di Indonesia maupun penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.

Hal menarik untuk dipahami bahwa perdagangan di pasar saham Amerika Serikat sudah jauh lebih mature apabila dibandingkan dengan perdagangan yang terjadi di Indonesia (bursa efek jakarta maupun bursa efek Surabaya yang sudah merger menjadi IDX). Walaupun kondisi goegrafis maupun budaya kedua negara cukup jauh berbeda, namun warna dari pasar saham Indonesia sedikit banyak mengikuti warna dari pasar di Amerika. Sehingga dengan mempelajari kondisi dan keadaan yang terjadi di pasar Amerika seorang trader bisa mendapatkan gambaran mengenai perdagangan yang terjadi di bursa Indonesia.



Efek bulan Januari adalah sebuah fenomena dimana harga dari sebagian saham yang diperdagangkan akan cenderung bergerak naik pada minggu-minggu awal bulan tersebut.


Bagi seorang 'long position' trader, ini adalah clue yang sangat penting dimana mereka akan meng-eksekusi strategi ambil untung. Sementara apabila Anda adalah seorang 'short position' trader, maka anda akan memastikan untuk tidak masuk pasar pada periode tersebut.

Hal berikutnya yang patut dicermati adalah efek bulan Januari tidak terbatas pada saham-saham lapis pertama, namun seringkali terjadi pula pada saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga. Sebuah perusahaan sekuritas pernah melakukan analisa terhadap data perdagangan IHSG dari tahun 2000 sampai tahun 2011 dan menemukan beberapa hal menarik:

Dalam rentang 11 tahun, terjadi 8 kali kenaikan harga yang mendukung fenomena efek bulan Januari
Dalam rentang yang sama, terjadi 3 kali penurunan harga
Rata-rata return investasi IHSG pada rentang tersebut mencapai 2.4%
Probabilita kejadian efek bulan Januari pada rentang tersebut mencapai kira-kira 78%
Diantara para trader, disepakati ada 3 teori yang mendasari efek bulan Januari.

Teori pertama -yaitu teori yang paling umum- menyatakan bahwa pergerakan pasar yang terjadi pada bulan Januari merupakan indikasi pergerakan pasar dalam tahun tersebut. Pergerakan positif (dimana harga saham cenderung meningkat) mengindikasikan tahun yang menguntungkan; sementara apabila terjadi pergerakan yang cenderung melemah maka mengindikasikan tahun yang bearish. Dengan memperhatikan pergerakan harga yang terjadi di bulan Januari, seorang trader akan memiliki pedoman untuk berinvestasi dalam bulan-bulan berikutnya.

Teori kedua menyatakan pada kejadian efek bulan Januari, saham-saham lapis ketiga (small caps) akan cenderung outperform saham-saham lapis atas dan saham-saham yang sudah mengalami penguatan pada tahun sebelumnya.

Teori ketiga merupakan variasi dari teori kedua dimana dinyatakan pada efek bulan Januari, 5 hari pertama dalam bulan Januari sudah dapat menjadi indikasi yang cukup kuat terhadap tone perdagangan pada tahun tersebut. Dalam kata lain teori ketiga ini mengutarakan bahwa apabila 5 hari pertama perdagangan menunjukkan tone bullish, maka tren tersebut merupakan tren umum yang akan terjadi pada tahun tersebut; begitu pula sebaliknya.

Beberapa penelitian di Amerika Serikat cenderung mendukung teori kedua mengenai efek bulan Januari. Steven G. DeSanctis, seorang strategis di Merril Lynch menemukan bahwa saham-saham lapis ketiga yang tercatat dalam indeks Russel 2000 small caps telah outperformed saham-saham large caps -tidak tanggung-tanggung- sebesar 70% sejak tahun 1926. Steven juga menungkapkan bahwa bulan Januari merupakan bulan penjualan terbaik bagi saham small caps dimana pada umumnya akan mendapatkan peningkatan sebesar 4% dibulan Januari.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh profesor Mark Haugh dan Mark Hirschey dari University of Kansas secara umum telah turut mengkonfirmasikan bahwa saham-saham small caps (lapis ketiga) secara statistik telah outperform saham-saham lapis atas sebesar 2,5% pada perdagangan yang terjadi di bulan Januari. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan data perdagangan antara tahun 1927 sampai 2004.



Small caps vs Big caps

Penjelasan yang paling umum mengenai kejadian fenomena efek bulan Januari adalah para trader besar (baca institusional) melakukan penjualan besar-besaran terhadap saham-saham mereka yang mengalami penurunan pada akhir tahun sebagai upaya untuk mendapatkan pengampunan pajak (tax writeoff). Investor ini kemudian melakukan pembelian kembali pada awal tahun sehingga menimbulkan efek bulan Januari. Sejumlah fund manager juga diindikasikan melakukan hal yang sama dalam upaya untuk "memperbaiki" laporan keuangan triwulan pertama mereka.



Nada (tone) perdagangan selama setahun

Jeff Hirsch -seorang publisher Stock Trader Almanac - mengambil kesimpulan bahwa sejak tahun 1950, setiap kejadian tren bearish pada bulan Januari maka seluruh perdagangan pada tahun tersebut akan mengalami trend perdagangan flat atau bearish. Penjelasan yang paling umum diungkapkan adalah penjelasan yang paling awam, yaitu apabila trader merasa tahun tersebut merupakan tahun yang baik, maka mereka akan memiliki sikap optimis dan akan mengambil posisi seawal mungkin. Begitu pula sebaliknya apabila tahun tersebut tidak dilihat merupakan tahun yang optimis, maka posisi yang akan diambil seawal mungkin adalah posisi bearish.

Bagaimana dengan teori 5 hari pertama? Ternyata teori tersebut tidak dapat dibuktikan dengan cara yang memberikan comfort level yang tinggi. Secara historical, telah terbukti apabila 5 hari pertama perdagangan di bulan Januari memiliki tren positif, maka sedikit diatas 2/3 kali terjadi perdagangan dalam tren yang sama selama setahun penuh. Cukup bagus? Ternyata tidak; pada sisi yang lain data historis juga membuktikan bahwa apabila perdangan 5 hari pertama memiliki tren negatif, dalam kemungkinan yang sama (2/3 kali) pasar tetap bergerak positif dalam setahun penuh.



Bottom line

Jadi, apabila Anda sempat mempertanyakan kebenaran dibalik fenomena efek bulan Januari maka berikut ini adalah fakta-fakta mengenai pasar yang harus Anda pertimbangkan.

History does repeat itself, but it never did exactly the same
Walaupun korelasi antara efek bulan Januari dengan pergerakan tren tahunan cukup tinggi, korelasi yang sama tersebut dapat pula ditarik pada bulan lainnya. Meskipun hubungan sebab akibat tersebut ada, tidak berarti hubungan yang sama tidak terjadi dibulan Februari, Maret, April, dan seterusnya.

EN

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.